Rabu, 14 Desember 2016

Amalan amalan ketaatan (Kitab Bidayatul Hidayah)


A. Bagian Pertama: Amal-amal Ketaatan 
Ketahuilah bahwa perintah Allah ada yang wajib dan ada yang sunah. Yang wajib merupakan harta po­kok. Dia adalah modal perdagangan yang dengannya na bisa selamat. Sementara yang sunah merupakan laba yang dengannya kita bisa meraih derajat mulia.

Nabi saw. bersabda, “Allah Swt. berfirman, ‘Tidaklah orang­-orang mendekatkan diri pada-Ku dengan melaksanakan apa yang Kuwajibkan pada mereka, dan tidaklah se­orang hamba mendekatkan diri padaku dengan amal­-amal sunah, sehingga Aku mencintainya. Jika Aku su­dah mencintainya, maka Aku menjadi telinganya yang mendengar, matanya yang melihat, lidahnya yang ber­bicara, tangannya yang memegang, dan kakinya yang berjalan.”

Engkau tidak akan dapat menegakkan perintah Allah, kecuali dengan senantiasa mengawasi hati dan anggota badanmu pada setiap waktu dan pada setiap tarikan nafasmu, dari pagi hingga sore. Ketahuilah bahwa Allah Swt. menangkap isi hatimu, mengawasi lahir dan batin­mu, mengetahui semua lintasan pikiranmu, langkah-lang­kahmu, serta diam dan gerakmu. Saat bergaul dan me­nyendiri, engkau sedang berada di hadapan-Nya. Tidak ada yang diam, dan tak ada yang bergerak, melainkan semuanya diketahui oleh Penguasa langit, Allah Swt.

 “Dia mengetahui khianatnya mata dan apa yang disembunyi­kan hati” (Q.S. Ghafir: 19), 
 “Dia Maha Mengetahui yang rahasia dan tersembunyi” (Q.S. Thaha: 7).

Oleh karena itu, hendaklah engkau beradab di hadapan Allah Swt. de­ngan adab seorang hamba yang hina dan berdosa di hadapan-Nya. Berusahalah agar Allah tidak melihatmu sedang melakukan sesuatu yang dilarang dan tidak me­laksanakan apa-apa yang diperintah. Hal itu hanya bisa terwujud jika engkau bisa membagi waktu dan meng­atur wirid-wiridmu dari pagi hingga petang. Jagalah perintah Allah Swt. yang diwajibkan kepadamu, sejak dari bangun tidur hingga engkau kembali ke pemba­ringan.

Jumat, 18 November 2016

PENGISIAN KUISIONER PMP 2016




Nampak Dewan Guru dan siswa siswi SMK Al-Islam Pariwisata Perhotelan melaksanakan Pengisian kuisioner PMP . Semoga Sukses dan Lancar. Amiin!

Kamis, 17 November 2016

Cara Update Aplikasi PMP Versi 1.5 yang Benar

Cara Update Aplikasi PMP Versi 1.5 yang Benar

Cara Update Aplikasi PMP Versi 1.5 yang Benar. Sobat Operator Dapodik di seluruh Indonesia, tentu kalian semua tidak asing dengan yang namanya Aplikasi Penjaminan Mutu Pendidikan atau PMP. Aplikasi ini memang menjadi Buah Bibir para operator, menginngat pada akhir November 2016 nanti menjadi batas akhir (Cutt Off) pengiriman Data Kuesioner PMP.

Perlu saya jelaskan kembali Penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah adalah suatu mekanisme yang sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh proses penyelenggaraan pendidikan telah sesuai dengan standar mutu dan aturan yang ditetapkan. Untuk dapat melakukan penjaminan mutu pendidikan dengan baik diperlukan adanya sistem penjaminan mutu pendidikan. Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah terdiri atas dua komponen yaitu Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).

Cara Update Aplikasi PMP Versi 1.5 yang Benar
Cara Update Aplikasi PMP Versi 1.5 yang Benar.

Aplikasi Penjaminan Mutu Pendidikan ini harus diisi oleh 5 komponen sekolah yaitu Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Guru, Peserta Didik dan Komite. Namun pada praktiknya proses pengisian data kuesioner tersebut tidaklah mudah, sebab terdapat banyak Bug (kesalahan) aplikasi yang membuat kinerja operator semakin sulit. Kekurangan tersebut terus diperbaiki dengan cara mengupdate Aplikasi PMP dan versi terakhir yang muncul adalah versi 1.4.

Rilis Aplikasi PMP Versi 1.5

Kendati sudah diupdate menjadi versi 1.4, nyatanya Aplikasi PMP tetap masih ada yang bermasalah. Seperti tidak muncul beberapa kuesioner dan lamanya waktu pengiriman Data PMP ke server pusat. Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini pengelola PMP pusat telah resmi meluncurkan Aplikasi PMP Versi 1.5.

Aplikasi PMP Versi 1.5 resmi dilrilis pada 17 November 2016. Perlu diingat jika Aplikasi PMP Versi 1.5 khusus untuk yang sudah menginstall Aplikasi PMP versi 1.4. sedangkan yang masih menginstall Aplikasi PMP Versi 1.3 atau sebelumnya silahkan melakukan update Aplikasi PMP ke versi 1.3 terlebih dahulu.

Untuk itu, anda perlu mengecek terlebih dahulu Aplikasi PMP anda yang saat ini digunakan. Jika sudah versi 1.4 maka bisa langsung diinstal PMP Versi 1.5. Apabila anda melakukan Update dari PMP versi 1.2 ke Versi 1.5 maka akan menyebabkan aplikasi PMP anda gagal diupdate. Dan ada kemungkinan data anda bisa hilang. Tentu hal ini sangat tidak ingin anda alami bukan? Apalagi hingga saat ini Menu Backup dan Restore data PMP belum bisa digunakan secara maksimal.

Download Aplikasi PMP Versi 1.5

Aplikasi PMP Versi 1.5 bisa anda download di wesite Dapodikdasmen. Silahkan anda masuk ke Menu Unduhan, Kemudian anda Kik pada Menu Aplikasi PMP. Nanti di situ akan terlihat daftar Aplikasi PMP mulai awal sampai akhir. Berikut ini alamat url Download Aplikasi PMP Versi 1.5 http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/unduhan. Atau juga anda download di website PMP yang beralamat di http://pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id/perangkat/aplikasi

Saat anda mengunjungi alamat website tersebut, maka akan terlihat beberapa Aplikasi PMP. Silahkah anda pilih Patch Aplikasi PMP Versi 1.5 dengan Tanggal Rilis 17 Nopember 2016. Klik Tombol Hijau yang ada di sebelah kanan keterangan (Lihat Kotak Merah pada Gambar di Atas).

Setelah mengeklik Menu Unduh Patch, anda akan di bawa ke link di mana updater PMP versi 1.5 berada. Di sebelah kanan atas akan terdapat tombol unduh. Silahkan anda klik tombol tersebut, dan tunggu sampai Patch Aplikasi PMP Versi 1.5 selesai di unduh. (Silahkan Lihat Lingkaran merah pada gambar di bawah)

Perlu anda ketahui bersama, Aplikasi PMP Versi 1.5 berupa  Patch atau Updater. Untuk itu sebelum mengupdate aplikasi anda, sebaiknya dipastikan terlbih dahulu bahwa Aplikasi PMP yang anda gunakan sudah versi 1.4.

Cara Update Aplikasi PMP Versi 1.5 yang Benar


1. Backup Data PMP Dahulu

Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah Backup data PM. Hal ini sangat penting untuk dilakukan jika sewaktu-waktu ada kesalahan. Sehingga data yang sudah di backup sebelumnya bisa di restore kembali melalui menu Backup dan Restore yang ada di Aplikasi PMP. Untuk Caranya, silahkan anda baca artikel sebelumnya yang berjudul Cara Backup dan Restore Data PMP

2. Pastikan Spesifikasi PC anda Sesuai yang Ditentukan

Aplikasi PMP versi 1.5 tidak bisa digunakan untuk sembarang PC. Komputer atau laptop yang digunakan harus menggunakan windows xp/vista/7/8/9. Untuk ram sebaiknya menggunakan yang minimal 1 GB supaya aplikasi berjalan lancar.

Cara Update Aplikasi PMP Versi 1.5 yang Benar
Unduhan Aplikasi PMP versi 1.5.

3. Download Updater Aplikasi PMP Versi 1.5

Langkah selanjutnya ialah silahkan Download Updater Aplikasi PMP versi 1.5. Ingat yang di download adalah updater atau di website bertuliskan UNDUH PATCH bukan installer (untuk downloadnya silahkan kunjungi website dapodikdasmen di menu unduhan. Alamat URL sudah saya tulis di atas).

Pengalaman terdahulu. sumber kekeliruan dalam proses Updater Aplikasi PMP Versi 1.4 ke Versi 1.5 berada di sini. Banyak operator yang justru keliru download installer, yan kemudian jika diinstal akan mengakibatkan aplikasi data yang menyebabkan terjadinya beberapa permasalahan. Namun untuk versi 1.5 sendiri server pusat hanya merilis Patch atau Updater saja, sehigga kesalahan dalam proses download dapat di atasi.

4. Lakukan proses update data. 

Setelah Patch Aplikasi PMP Versi 1.5 berhasil di simpan, langkah selanjutnya adalah mengupdate Aplikasi Versi 1.4 menjadi Caranya adalah, klik software Patch Aplikasi PMP versi 1.5 tersebut dua kali dan ikuti perintah yang muncul. Anda hanya menekan perintah OK atau Yes hingga proses updater selesai dilakukan. Biasanya proses pembaruan ini hanya berlangsung beberapa menit saja. (jangan lupa baca bismillah dulu sebelum melakukan updater) hehe.

5. Selesai. Aplikasi PMP Versi 1.4 berhasil diupdate menjadi Aplikasi PMP Versi 1.5

6. Lakukan refresh terlebih dahulu pada Aplikasi PMP anda, kemudian lihat versi yang digunakan telah diperbarui menjadi versi 1.5

Daftar Pembaruan Aplikasi PMP Versi 1.5

Dengan rilisnya Aplikasi PMP Versi 1.5 ini, diharapkan tidak ada lagi Bug Aplikasi. Sehingga proses pengisian kuesioner PMP berjalan dengan lancer tanpa ada suatu halangan apapun. Daftar Pembaruan  Aplikas PMP Versi 1.5 di bagi menjadi 2 yaitu Perbaikan dan Pembaruan. Untuk lebih jelasnya perhatian penjelasan berikut ini:

Perbaikan

1. (Perbaikan) Jumlah pertanyaan pada daftar validasi komite dan pengawas Sekolah

2. (Perbaikan) Optimasi proses pada verifikasi kuesioner PTK dan Peserta Didik

3. (Perbaikan) Bug pada saat Backup data

4. (Perbaikan) Bug pada fitur Restore data

5. (Perbaikan) perbaikan proses kirim data ke server

6. (Perbaikan) Perbaikan proses backup file

Pembaruan

1. (Pembaruan) Tabel verifikasi kuesioner pengawas sekolah

2. (Pembaruan) Tabel verifikasi kuesioner komite sekolah

3. (Pembaruan) Menu Daftar Pembaruan

4. (Pembaruan) Keterangan username dan password hasil salin PTK dan Peserta Didik

5. (Pembaruan) Indikator koneksi ke aplikas dapodik pada saat Login

6. (Pembaruan) Isian untuk pertanyaan dan pilihan lainnya

7. (Pembaruan) Modul Submit untuk setiap responden kuesioner

8. (Pembaruan) Modul pengecekan jumlah pertanyaan terjawab dan sisanya di modul submit

9. (Pembaruan) Verifikasi kirim data mengacu pada submit setiap responden yang telah mengerjakan

10. (Pembaruan) Progres bar di setiap bagian kuesioner

Demikian informasi mengenai Cara Update Aplikasi PMP Versi 1.5 yang Benar. Semoga kuesioner Aplikasi PMP anda segera diisi dengan baik dan dapat dikirim ke server pusat dengan lancer. Terimakasih.

BSE PAI KELAS XI


Buku Pendidikan Agama Islam untuk SMA / SMK Kelas XI berikut ini adalah Buku Sekolah Elektronik (BSE) yang hal ciptanya dimiliki oleh Depdiknas dan dapat didownload gratis serta disebarluaskan. Semua Buku Sekolah Elektronik (BSE) ini telah dinilai kelayakan pakainya oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah ditetapkan sebagai Buku Teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam pembelajaran. Berikut contoh Buku Pelajaran / BSE khususnya bidang studi Pendidikan Agama Islam, yang sahabat dapat lihat dan mendownloadnya. Semoga Sukses dalam pembelajaran. Silahkan download di sini

Rabu, 16 November 2016

PERMULAAN HIDAYAH (KITAB BIDAYATUL HIDAYAH)

Segala puji bagi Allah. Salawat dan salam atas makh­luk-Nya termulia, Muhammad, Rasul dan hamba-Nya, serta atas keluarga dan sahabat beliau.

Ketahuilah wahai manusia yang ingin mendapat curahan ilmu, yang betul-betul berharap dan sangat haus kepadanya, bahwa jika engkau menuntut ilmu guna bersaing, berbangga, mengalahkan teman sejawat, meraih simpati orang, dan mengharap dunia, maka sesungguhnya engkau sedang berusaha menghancurkan agamamu, membinasakan dirimu, dan menjual akhirat dengan dunia. Dengan demikian, engkau mengalami kegagalan, perdaganganmu merugi, dan gurumu telah membantumu dalam berbuat maksiat serta menjadi sekutumu dalam kerugian tersebut. Gurumu itu seperti orang yang menjual pedang bagi perompak jalanan, sebagaimana Rasul saw. bersabda, “Siapa yang membantu terwujudnya perbuatan maksiat walaupun hanya dengan sepenggal kata, ia sudah menjadi sekutu baginya dalam per­buatan tersebut.”

Jika niat dan maksudmu dalam menuntut ilmu un­tuk mendapat hidayah, bukan sekadar mengetahui riwa­yat, maka bergembiralah. Sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya untukmu saat engkau ber­jalan dan ikan-ikan paus di laut memintakan ampunan bagimu manakala engkau berusaha. Tapi, engkau harus tahu sebelumnya bahwa hidayah merupakan buah dari ilmu pengetahuan. Hidayah memiliki permulaan dan akhir serta aspek lahir dan batin. Untuk mencapai titik akhir tersebut, permulaannya harus tersusun rapi. Be­gitu pula, untuk menyingkap aspek batinnya, harus di­ketahui terlebih dahulu aspek lahirnya.

Oleh karena itu, di sini akan aku tunjukkan padamu permulaan dari sebuah hidayah agar engkau bisa men­coba dirimu dan menguji hatimu. Apabila engkau men­dapati hatimu condong pada hidayah tersebut lalu di­rimu berusaha untuk menggapainya, maka setelah itu engkau bisa melihat perjalanan akhir darinya yang me­laju dalam lautan ilmu. Sebaliknya, jika engkau men­dapati hatimu berat dan lengah dalam mengamalkan apa yang menjadi konsekuensinya, ketahuilah bahwa jiwa yang mendorongmu untuk menuntut ilmu tersebut adalah jiwa al-ammaarah bi as-su’ (yang memerintahkan pada keburukan). Jiwa tersebut bangkit karena taat ke­pada setan terkutuk untuk dijerat dengan tali tipuannya. Ia terus memberikan tipudayanya kepadamu sampai engkau betul-betul binasa. Ia ingin agar engkau mem­perbanyak kejahatan dalam bentuk kebaikan sehingga ia bisa memasukkanmu dalam kelompok orang yang me­rugi dalam amalnya. Yaitu, mereka yang sesat di dunia ini, yang mengira bahwa mereka telah melakukan suatu perbuatan baik. Saat itu setan menceritakan padamu tentang keutamaan ilmu, derajat para ulama, serta berba­gai riwayat di seputarnya. Namun, setan tersebut membuatmu lalai dari sabda Nabi saw., “Siapa yang ber­tambah ilmu, tapi tidak bertambah hidayah, ia hanya bertambah jauh dari Allah.” Juga dari sabda Nabi saw. yang berbunyi, “Orang yang paling keras siksanya di hari kiamat, adalah orang alim yang ilmunya tak Allah berikan manfaat padanya.”
Nabi saw. berdoa:
Allahumma innii a’udzubika min ‘ilmi laa yanfa’u wa qalbin laa yakhsya’ wa ‘amalin laa yurfa’u wa du’ain laa yusma’u

“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari amal yang tak diterima, dan dari doa yang tak didengar.”

Sabda Nabi saw., “Di malam aku melakukan Israk, aku melewati sekelompok kaum yang bibir mereka digun­ting dengan gunting api neraka. Lalu aku bertanya, ‘Sia­pa kalian?’ Mereka menjawab, ‘Kami adalah orang-orang yang memerintahkan kebaikan tapi tidak melakukan­nya, dan mencegah keburukan tapi kami sendiri me­ngerjakannya!”

Oleh karena itu, jangan engkau serahkan dirimu untuk ­diperdaya oleh jerat tipuannya. Celaka sekali bagi orang bodoh, karena ia tidak belajar. Tapi celaka seribu bagi orang alim yang tak mengamalkan ilmunya!
Ketahuilah bahwa dalam menuntut ilmu, manusia terbagi atas tiga jenis:

(1) Seseorang yang menuntut ilmu guna dijadikan bekal untuk akhirat dimana ia ha­nya ingin mengharap rida Allah dan negeri akhirat. Ini termasuk kelompok yang beruntung;
(2) Seseorang yang menuntut ilmu guna dimanfaatkan dalam kehidupan­nya di dunia sehingga ia bisa memperoleh kemuliaan, kedudukan, dan harta. Ia tahu dan sadar bahwa keada­annya lemah dan niatnya hina. Orang ini termasuk ke dalam kelompok yang berisiko. Jika ajalnya tiba sebelum sempat bertobat, yang dikhawatirkan adalah peng­habisan yang buruk (su’ ul-khatimah) dan keadaannya menjadi berbahaya. Tapi jika ia sempat bertobat sebe­lum ajal tiba, lalu berilmu dan beramal serta menutupi kekurangan yang ada, maka ia termasuk orang yang beruntung pula. Sebab, orang yang bertobat dari dosa­nya seperti orang yang tak berdosa;
(3) Seseorang yang terperdaya oleh setan. Ia pergunakan ilmunya sebagai sarana untuk memperbanyak harta, serta untuk berbang­ga dengan kedudukannya dan menyombongkan diri de­ngan besarnya jumlah pengikut. Ilmunya menjadi turn­puan untuk meraih sasaran duniawi. Bersamaan dengan itu, ia masih mengira bahwa dirinya mempunyai posisi khusus di sisi Allah karena ciri-ciri, pakaian, dan ke­pandaian berbicaranya yang seperti ulama, padahal ia begitu tamak kepada dunia lahir dan batin.

Orang dari kelompok ketiga di atas termasuk golongan yang binasa, dungu, dan tertipu. Ia tak bisa diharap­kan bertobat karena ia tetap beranggapan dirinya ter­masuk orang baik. Ia lalai dari firman Allah Swt. yang berbunyi, “Wahai orang-orang yang beriman. Mengapa ka­lian mengatakan apa-apa yang tak kalian lakukan?!” (Q.S. ash-Shaff: 2). Ia termasuk mereka yang disebutkan Rasul saw., “Ada yang paling aku khawatirkan dari kalian ke­timbang Dajjal.” Beliau kemudian ditanya, “Apa itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ulama su’ (bu­ruk).” Sebab, Dajal memang bertujuan menyesatkan, se­dangkan ulama ini, walaupun lidah dan ucapannya me­malingkan manusia dari dunia, tapi amal perbuatan dan keadaannya mengajak manusia ke sana.
Padahal, realita lebih berbekas dibandingkan ucapan. Tabiat manusia lebih terpengaruh oleh apa yang dilihat ketimbang meng­ikuti apa yang diucap. Kerusakan yang ditimbulkan oleh perbuatannya lebih banyak daripada perbaikan yang di­sebabkan oleh ucapannya. Karena, biasanya orang bo­doh mencintai dunia setelah melihat si alim cinta pada dunia. Ilmu pengetahuan yang dimilikinya, menjadi fak­tor yang menyebabkan para hamba Allah berani ber­maksiat pada-Nya. Nafsunya yang bodoh tertipu, tapi masih memberi angan-angan dan harapan padanya. Bahka, ia mengajaknya untuk mempersembahkan sesuatu untuk Allah dengan ilmunya. Nafsu tersebut membuat­nya beranggapan bahwa ia lebih baik dibandingkan hamba Allah yang lain.

Maka dari itu, jadilah engkau ter­masuk golongan yang pertama. Waspadalah agar tidak menjadi golongan kedua karena betapa banyak orang yang menunda-nunda, ternyata ajalnya tiba sebelum ber­taubat sehingga akhirnya rugi dan kecewa. Lebih dari itu, waspadalah! Jangan sampai engkau menjadi golong­an ketiga karena engkau betul-betul akan binasa, tak mungkin selamat dan bahagia.

Apabila engkau bertanya, “Apa permulaan dari hida­yah tersebut sehingga aku bisa menguji diriku dengan­nya?” Maka ketahuilah bahwa hidayah bermula dari ketakwaan lahiriah dan berakhir dengan ketakwaan ba­tiniah. Tak ada balasan kecuali dengan takwa dan tak ada hidayah kecuali bagi orang-orang bertakwa. Takwa adalah ungkapan yang mengandung makna melaksana­kan perintah Allah Swt. dan menghindarkan larangan-­larangan-Nya. Masing-masing ada dua bagian. Di sini aku akan menunjukkan kepadamu secara ringkas aspek lahiriah dari takwa dalam dua bagian tersebut secara bersamaan. Aku masukkan bagian ketiga agar tulisan menjadi lengkap dan cukup. Allah tempat meminta pertolongan.

Aqidah seorang mukmin (KITAB BIDAYATUL HIDAYAH)

Akidah Seorang Mukmin
Kemudian, seorang mukalaf minimal harus meyakini tafsiran dari kata-kata “tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah.” Jika ia membenarkan Rasul saw., maka ia juga harus membenarkan beliau dalam hal sifat-sifat Allah Swt. Dia Zat Yang Maha hidup, Berkuasa, Mengetahui, Berbicara, dan Berkehendak Tak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya. Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat. Namun, ia tak harus meneliti hakikat sifat-sifat Allah tersebut serta tak harus mengetahui apakah kalam dan ilmu Allah bersifat qadim atau baru. Bahkan, tak jadi masalah walaupun hal RI tak pernah terlintas dalam benaknya sampai ia matt da lam keadaan mukmin. Ia tak wajib mempelajari dalil dalil yang dikemukakan oleh para ahli kalam. Selama hatinya meyakini al-Haq, walaupun dengan iman yang tak disertai dalil dan argumen, ia sudah merupakan mukmin. Rasulullah saw. tidak membebani lebih dari itu.

Begitulah keyakinan global yang dimiliki oleh bangsa Arab dan masyarakat awam, kecuali mereka yan berada di negeri-negeri dimana masalah-masalah tentang qadim dan barunya kalam Allah, serta istiwa dan nuzul Allah, ramai diperdebatkan. Jika hatinya tak terlibat dengan hal itu dan hanya sibuk dengan ibadah dan amal salehnya, maka tak ada beban apa pun baginya. Namun, jika ia juga memikirkan hal itu, maka minimal ia harus mengakui keyakinan orang-orang salaf yang mengatakan bahwa Alquran itu qadim, bahwa Al­quran adalah kalam Allah, bukan makhluk, bahwa is­tiwa Allah adalah benar, bahwa menanyakan tentangnya adalah bidah, dan bahwa bagaimana cara istiwa itu ti­dak diketahui. Ia cukup beriman dengan apa yang di­katakan syariat secara global tanpa mencari-cari hakikat dan caranya. Jika hal itu masih tidak berguna juga, di­mana hatinya masih bimbang dan ragu, jika memung­kinkan, hendaknya keraguan tersebut dihilangkan de­ngan penjelasan yang mudah dipahami walaupun tidak kuat dan tidak memuaskan bagi para ahli kalam. Itu sudah cukup dan tak perlu pembuktian dalil. Namun, lebih baik lagi kalau kerisauannya itu bisa dihilangkan dengan dalil yang sebenarnya. Sebab, dalil tidak sem­purna kecuali dengan memahami pertanyaan dan jawab­annya. Bila sesuatu yang samar itu disebutkan, hatinya akan ingkar dan pemahamannya tak mampu menang­kap jawabannya. Sebab, sementara kesamaran tersebut tampak jelas, jawabannya pelik dan membingungkan sehingga sukar dipahami akal. Oleh karena itu, orang­-orang salaf tak mau mengkaji dan membahas masalah ilmu kalam. Hal itu mereka lakukan untuk kepentingan masyarakat awam yang lemah.
Adapun orang-orang yang sibuk memahami berba­gai hakikat, mereka memiliki telaga yang sangat mem­bingungkan. Tidak membicarakan masalah ilmu kalam kepada orang awam adalah seperti melarang anak kecil mendekati pinggir sungai karena takut tenggelam. Se­dangkan orang-orang tertentu diperbolehkan karena me­reka mahir dalam berenang. Hanya saja, ini merupakan tempat yang bisa membuat orang lupa diri dan mem­buat kaki tergelincir, dimana, orang yang akalnya lemah merasa akalnya sempurna. Ia mengira dirinya bisa me­ngetahui segala sesuatu dan dirinya termasuk orang hebat. Bisa jadi, mereka berenang dan tenggelam dalam lautan tanpa ia sadari. Hanya segelintir orang saja dari mereka yang menempuh jalan para salaf dalam meng­imani para rasul serta dalam membenarkan apa yang diturunkan Allah Swt. dan apa yang diberitakan Ra­sul-Nya dimana mereka tak mencari-cari dalil dan ar­gumen. Melainkan, mereka sibuk dengan ketakwaan.

Demikianlah, ketika Nabi saw. melihat para sahabatnya sibuk berdebat, beliau marah hingga memerah kedua pipi beliau dan berkata, “Apakah kalian diperintahkan untuk ini. Kalian mengumpamakan sebagian isi Kitab­ullah dengan yang lain. Perhatikan! apa yang Allah pe­rintahkan pada kalian kerjakanlah, sedangkan yang dilarang kalian tinggalkan.” Ini merupakan peringatan terhadap manhaj yang benar. Lengkapnya, hal itu kami jelaskan dalam kitab Qawa’id al-Aqaa’id.

Selasa, 15 November 2016

Menasihati Diri (Kitab Bidayatul Hidayah)

Menasihati Diri
Berbicara tentang nasihat, aku melihat diriku tak pantas untuk memberikannya. Sebab, nasihat seperti zakat. Nisab-nya adalah mengambil nasihat atau pelajaran un­tuk diri sendiri. Siapa yang tak sampai pada nisab, bagaimana ia akan mengeluarkan zakat? Orang yang tak memiliki cahaya tak mungkin dijadikan alat penerang oleh yang lain. Bagaimana bayangan akan lurus bila kayunya bengkok? Allah Swt. mewahyukan kepada Isa bin Maryam, “Nasihatilah dirimu! Jika engkau telah mengambil nasihat, maka nasihatilah orang-orang. Jika tidak, malulah kepada-Ku.” Nabi kita saw bersabda, “Aku tinggal­kan untuk kalian dua pemberi nasihat: yang berbicara dan yang diam.”

Pemberi nasihat yang berbicara adalah Alquran, se­dangkan yang diam adalah kematian. Keduanya sudah cukup bagi mereka yang mau mengambil nasihat. Siapa yang tak mau mengambil nasihat dan keduanya, bagai­mana ia akan menasihati orang lain? Aku telah menasi­hati diriku dengan keduanya. Lalu aku pun membenar­kan dan menerimanya dengan ucapan dan akal, tapi tidak dalam kenyataan dan perbuatan. Aku berkata pa­da diri ini, “Apakah engkau percaya bahwa Alquran merupakan pemberi nasihat yang berbicara dan juru na­sihat yang benar, serta merupakan kalam Allah yang di­turunkan tanpa ada kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya?” Ia menjawab, “Benar.” Allah Swt. berfirman, “Siapa yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepadanya balasan amal perbuatan mereka di dunia dan mereka di dunia ini tak akan dirugikan. Mereka itulah yang tidak akan memperoleh apa-­apa di akhirat kecuali neraka. Dan gugurlah semua amal per­buatan mereka serta batallah apa yang mereka kerjakan” (Q.S. Hud: 15-16).

Allah Swt. menjanjikan neraka bagimu karena eng­kau menginginkan dunia. Segala sesuatu yang tak me­nyertaimu setelah mati, adalah termasuk dunia. Apakah engkau telah membersihkan diri dan keinginan dan cin­ta pada dunia? Seandainya ada seorang dokter Nasrani yang memastikan bahwa engkau akan mati atau sakit jika memenuhi nafsu syahwat yang paling menggiur­kan, niscaya engkau akan takut dan menghindarinya. Apakah dokter Nasrani itu lebih engkau percayai ke­timbang Allah Swt.? Jika itu terjadi, betapa kufurnya engkau! Atau apakah menurutmu penyakit itu lebih hebat dibandingkan neraka? Jika demikian, betapa bodohnya engkau ini! Engkau membenarkan tapi tak mau mengam­bil pelajaran. Bahkan engkau terus saja condong kepada dunia. Lalu aku datangi diriku dan kuberikan padanya juru nasihat yang diam (kematian). Kukatakan, “Pemberi nasihat yang berbicara (Alquran) telah memberi­tahukan tentang pemberi nasihat yang diam (kematian), yakni ketika Allah berfirman, ‘Sesungguhnya kematian yang kalian hindari akan menjumpai kalian. Kemudian kalian akan dikembalikan kepada alam gaib. Lalu Dia akan memberi­tahukan kepada kalian tentang apa yang telah kalian kerjakan’(Q.S. al-Jumuah: 8).” Kukatakan padanya, “Engkau telah condong pada dunia. Tidakkah engkau percaya bahwa kematian pasti akan mendatangimu? Kematian tersebut akan memutuskan semua yang kau punyai dan akan merampas semua yang kau senangi. Setiap sesuatu yang akan datang adalah sangat dekat, sedangkan yang jauh adalah yang tidak pernah datang. Allah Swt. berfirman, ‘Bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kenikmatan pada mereka selama beberapa tahun? Kemudian datang pada me­reka siksa yang telah dijanjikan untuk mereka? Tidak berguna bagi mereka apa yang telah mereka nikmati itu.’ (Q.S. asy­Syuara: 205-206).”

Jiwa yang merdeka dan bijaksana akan keluar dari dunia sebelum ia dikeluarkan darinya. Sementara jiwa yang lawwamah (sering mencela) akan terus memegang dunia sampai ia keluar dari dunia dalam keadaan rugi, menyesal, dan sedih. Lantas ia berkata, “Engkau benar.” Itu hanya ucapan belaka tapi tidak diwujudkan. Karena, ia tak mau berusaha sama sekali dalam membekali diri untuk akhirat sebagaimana ia merancang dunianya. Ia juga tak mau berusaha mencari rida Allah Swt. sebagai­mana ia mencari rida dunia. Bahkan, tidak sebagaimana ia mencari rida manusia. Ia tak pernah malu kepada Allah sebagaimana ia malu kepada seorang manusia. Ia tak mengumpulkan persiapan untuk negeri akhirat se­bagaimana ia menyiapkan segala sesuatu untuk meng­hadapi musim kemarau. Ia begitu gelisah ketika berada di awal musim dingin manakala belum selesai mengum­pulkan perlengkapan yang ia butuhkan untuknya, pa­dahal kematian barangkali akan menjemputnya sebelum musim dingin itu tiba. Kukatakan padanya, “Bukankah engkau bersiap-siap menghadapi musim kemarau sesuai dengan lama waktunya lalu engkau membuat perleng­kapan musim kemarau sesuai dengan kadar ketahanan­mu menghadapi panas?” Ia menjawab: “Benar.” “Kalau begitu”, kataku, “Bermaksiatlah kepada Allah sesuai de­ngan kadar ketahananmu menghadapi neraka dan ber­siap-siaplah untuk akhirat sesuai dengan kadar lamamu tinggal di sana.” Ia menjawab, “Ini merupakan kewa­jiban yang tak mungkin diabaikan kecuali oleh seorang yang dungu.” Ia terus dengan tabiatnya itu. Aku seperti yang disebutkan oleh para ahli hikmat, “Ada segolongan manusia yang separuh dirinya telah mati dan separuhnya lagi tak tercegah.”

Aku termasuk di antara mereka. Ketika aku melihat diriku keras kepala dengan perbuatan yang melampaui batas tanpa mau mengambil manfaat dari nasihat ke­matian dan Alquran, maka yang paling utama harus dilakukan adalah mencari sebabnya disertai pengakuan yang tulus. Hal itu merupakan sesuatu yang menakjubkan. Aku terus-menerus mencari hingga aku menemukan sebabnya. Ternyata aku terlalu tenang. Oleh ka­rena itu berhati-hatilah darinya. Itulah penyakit kronis dan sebab utama yang membuat manusia tertipu dan lupa.Yaitu, keyakinan bahwa maut masih lama. Sean­dainya ada orang jujur yang memberikan kabar pada seseorang di siang hari bahwa ia akan mati pada malam nanti atau ia akan mati seminggu atau sebulan lagi, niscaya ia akan istikamah berada di jalan yang lurus dan pastilah ia meninggalkan segala sesuatu yang ia anggap akan menipunya dan tidak mengarah pada Allah SWT.

Jelaslah bahwa siapa yang memasuki waktu pagi sedang ia berharap bisa mendapati waktu sore, atau sebaliknya siapa yang berada di waktu sore lalu berharap bisa mendapati waktu pagi, maka sebenarnya ia lemah dan menunda-nunda amalnya. Ia hanya bisa berjalan dengan tidak berdaya. Karena itu, aku nasihati orang itu dan diriku juga dengan nasihat yang diberikan Rasullah saw ketika beliau bersabda,”Salatlah seperti salat­nya orang yang akan berpisah (dengan dunia).” Beliau telah diberi kemampuan berbicara dengan ucapan yang singkat, padat, dan tegas. Itulah nasihat yang berguna.

Siapa yang menyadari dalam setiap salatnya bahwa salat yang ia kerjakan merupakan salat terakhir, maka hatinya akan khusyuk dan dengan mudah ia bisa mem­persiapkan diri sesudahnya. Tapi, siapa yang tak bisa melakukan hal itu, ia senantiasa akan lalai, tertipu, dan selalu menunda-nunda hingga kematian tiba. Hingga, pada akhirnya ia menyesal karena waktu telah tiada.

Aku harap ia memohonkan kepada Allah agar aku diberi kedudukan tersebut karena aku ingin meraihnyg tapi tak mampu. Aku juga mewasiatkan padanya agar hanya rida dengannya dan berhati-hati terhadap berbagai tipuan yang ada. Tipuan jiwa hanya bisa diketahui oleh mereka yang cendekia.

Senin, 14 November 2016

Kitab Bidayatul Hidayah Muqoddimah

I. Risalah Nasihat


Mukadimah


Aku mendengar dari orang yang kupercaya tentang sejarah perjalanan hidup Syaikh al-Imam az-Zahid. Se­moga Allah senantiasa memberikan taufik pada beliau dan memeliharanya dalam menjalankan risalah agama­Nya. Sejarah perjalanan hidup beliau memperkuat keinginanku untuk menjadi saudaranya di jalan Allah Swt. karena mengharapkan janji yang diberikan Allah kepada para hamba-Nya yang saling mencinta.

Persaudaraan tidak harus dengan bertemu muka dan berdekatan secara fisik, tapi yang dibutuhkan adalah adanya kedekatan hati dan perkenalan jiwa. Jiwa-jiwa merupakan para prajurit yang tunduk; jika telah saling mengenal, jiwa-jiwa itu pun jinak dan menyatu. Oleh karenanya, aku ikatkan tali persaudaraan dengannya di jalan Allah Swt.. Selain itu, aku harap beliau tidak mengabaikanku dalam doa-doanya ketika sedang berkhal­wat serta semoga beliau memintakan kepada Allah agar diperlihatkan kepadaku bahwa yang benar itu benar dan aku diberi kemampuan untuk mengikutinya, dan yang salah itu salah serta aku diberi kemampuan untuk meng­hindarinya. Kemudian aku dengar beliau memintaku untuk memberikan keterangan berisi petuah dan nasihat serta uraian singkat seputar landasan-landasan akidah yang wajib diyakini oleh seorang mukalaf.

Kamis, 27 Oktober 2016

KUNJUNGAN PENGAWAS SMK MONITORING PMP 2016


Nampak Pengawas SMKS Al-Islam Pariwisata Perhotelan Bapak Iroki, sedang melakukan pembinaan PMP di SMKS Al-Islam Pariwisata Perhotelan guna peningkatan mutu pendidikan Sekolah. (Mojosari 27 Oktober 2016)

Selasa, 25 Oktober 2016

"Hening Cipta Resolusi Jihad" Upacara Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2016

Sukacita para santri di seluruh Indonesia 'tumpah' dalam peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2016, yang diperingati pula oleh Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam apel pagi bersama dengan Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, selaku inspektur upacara, Sabtu (22/10).


Dalam sambutannya, wakil bupati mengatakan betapa bernilainya nilai histori dari dua bentuk keteguhan hati, yang kemudian membawa Indonesia keluar dari cengkraman penjajah. "Jiwa religius ke-Islaman berpadu dengan semangat nasionalisme, menjadi penyemangat bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Hari Santri mengajak kita untuk selalu ingat dan meneladani semangat jihad ke-Indonesiaan yakni cinta tanah air, berkorban demi bangsa dan negara serta menjaga semangat kebangsaan di dalam hati," tutur wakil bupati.

Hari Santri Nasional tahun ke-dua sejak ditetapkan Presiden Jokowi melalui Kepres Nomor 22 tahun 2015, diharapkan juga agar tidak menjadi gap sosial yang menimbulkan polarisasi antara kaum santri dan non-santri.

"Kita berharap tidak tejadi sekat-sekat sosial atau memicu polarisasi antara kaum santri dan non-santri. Justru sebaliknya, moment Hari Santri Nasional bisa dijadikan semangat untuk mempertebal rasa cinta tanah air. Kita buktikan pada dunia bahwa Islam adalah adalah agama rahmatan lil alamin. Bukan hanya untuk kaum muslim saja, namun juga bagi seluruh elemen bangsa Indonesia," tambah wakil bupati.


Hari Santri Nasional secara sederhana telah mengajarkan pada kita tentang cara melihat dan memperluas nilai kemanfaatan serta kebajikan umum yang diteladankan kaum santri. Kedua nilai tersebut layak diteguhkan guna menjaga nilai kewarganegaraan.

Dalam kesempatan ini, Santri Pondok Pesantren Al-Kamal Mojosari Juga turut berpartisipasi dalam Upacara tersebut, bersama Para Santri Pondok Pesantren Al-Kamal Mojosari didampingi langsung oleh Ibu Nyai Hj. Dewi Masyitoh, S.Ag., M.Pd. Selaku Ketua Yayasan Majelis Ta'lim Al-Kamal.



Hadir juga dalam upacara ini unsur Forkopimda Kabupaten Mojokerto, Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Mojokerto, Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Herry Suwito, alim ulama, SKPD, dan juga istri wakil bupati, Yayuk Pungkasiadi. 

Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2016 Kabupaten Mojokerto juga dimeriahkan dengan pagelaran Mojokerto Fair yang menyuguhkan pameran akbar kuliner, multi produk dan UMKM unggulan Kabupaten Mojokerto. Acara bakal dihelat mulai tanggal 22 Oktober hingga 6 November mendatang, pukul 16.00-23.00 WIB di Terminal Pungging, Mojosari. 

Selasa, 18 Oktober 2016

Screening Kesehatan PUSKESMAS MOJOSARI DI SMK AL-ISLAM PARIWISATA PERHOTELAN MOJOSARI.


























Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan pelajar. Puskesmas Mojosari melaksanakan penjaringan kesehatan pelajar SD hingga SMA. Screening kesehatan yang dilaksanakan pada 19 Oktober 2016 ini di khususkan untuk murid kelas 1 X SMK AL-ISLAM PARIWISATA PERHOTELAN MOJOSARI.
Pemeriksaan kesehatan meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pemeriksaan tensi darah, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut serta pemeriksaan kesehatan telinga.
“Di samping itu untuk pelajar putri tingkat SMP dan SMA sederajat ditambah dengan sosialisasi tentang menstruasi atau haid serta pemberaian tablet FE (zat besi),” jelas Tim Screening Puskesma seusai memberikan penjelasan kepada siswi SMK AL-ISLAM PARIWISATA PERHOTELAN MOJOSARI, Rabu (19/9/2016).
Hal itu perlu dilakukan karena banyak ibu hamil kekurangan kadar zat besi di bawah ukuran normal. Karena itu remaja putri di dorong untuk mencukupi zat besi itu dengan pemberian tablet FE secara rutin setiap bulan supaya saat dewasa tidak bermasalah lagi dengan kesehatannya terutama di saat masa kehamilan.
Adapun masalah penjaringan kesehatan Ia menjelaskan apabila ada kelainan atau gejala gangguan kesehatan, pelajar dapat penanganan secepatnya. “Dalam pemeriksaan kali ini ada salah satu siswi yang harus dirujuk ke puskesmas karena pertumbuhan giginya tidak normal,” tandasnya memberikan contoh.
Siswa SMK AL-ISLAM PARIWISATA PERHOTELAN MOJOSARI ini menyambut positif screening kesehatan ini, selain cek kesehatan, wawasan siswa tentang kesehatan juga bertambah

Minggu, 16 Oktober 2016

JOB FAIR OKTOBER 2016


Bantu Share
Sedang Menganggur?
Lagi Cari kerja ?
Mau melamar langsung bertemu dengan HRD nya ?

Ayo teman - teman Pencari kerja
hadiri JOB MATCHING SMK 2016
Rabu ~ Kamis
19 - 20 Oktober 2016
Pukul 08.00 s/d 16.00 Wib
Di SMK NEGERI 1 BANGIL
Jln Tongkol No. 3 Bangil (Belakang SMPN 3 / ST)

Mengundang 40 Lebih Perusahaan diantaranya :

Siap job matching :
PT. PARAGON TECHNOLOGY AND INNOVATION
PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI
PT. FIFGROUP
PT. YAMAHA MUSICAL PRODUCT INDONESIA
PT. JATIM AUTOCOMP INDONESIA
PT.VAGANZA SUKSES MANDIRI
PT. EASTERENTEX
PT. SATELIT SRITI
PT. GUNTNER INDONESIA
AJB BUMI PUTERA 1912
PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO
PT. SHOU FUNG LASTINDO
PT. KARYA TUGAS ANDA
PT. EQUITY WORLD FUTURES
PT. IDRA ERAMULTI LOGAM INDUSTRI (IMLI)
PT. WIDATRA BHAKTI
PT. SUPRA ALUMUNIUM
PT. BUMI PANDAAN PLASTIK
PT. BLUE GAS INDONESIA
PT. KARYA IDAMAN BERSAMA
PT. ADIRA DINAMIKA MULTIFINANCE TBK
PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA TBK (ALFAMART)
CV. ANDRYAN PROPERTY AGENCY
PT. SETIA PESONA CIPTA
PT. MITRA MURNI MAKMUR
PT. KARYAMITRA BUDISENTOSA
BANK BTPN SYARIAH
PT. INDOBATT INDUSTRI PERMAI
PT.HOU- TECH INDONESIA
PT. MANDIRI INVESTAMA SEJATI
PT. INDOMARCO PRISMATAMA (INDOMART)
PT. TY BUILDING PRODUCT IND
TAMAN SAFARI INDONESIA 2 PRIGEN
TRANS RETAIL INDONESIA
PT. GOLF TAMAN DAYU
PT. FRONTE CLASSIC INDONESIA
PT. BEHAESTEX
PT EKA TIMUR RAYA
PT. HEINZ ABC INDONESIA
PT. UTOMO DECT
CV. PRESISI CIPTA KREASI
PT.AMBICO Gempol


Jumlah lowongan : 2000


Terbuka untuk UMUM dan GRATIS


#Syarat
- Membawa LAMARAN dan CV
- Baju Sopan dan Rapih
- Membawa IJAZAH/ SKL (untuk yang belum memilki ijazah)
- Memakai Sepatu
- Membawa Alat Tulis

Informasi dan Pendaftaran di http://jobmatching2016.com


Silahkan Share / Bagikan jika bermanfaat untuk teman teman kalian yang membutuhkan